Syarat Jadi Presiden RI harus "MUSLIM" !!!

Sebentar lagi mo pemilu … uda pada punya calon masing2 donk … nah postingan kali ini g akan membahas sedikit tentang syarat menjadi presiden di Negara Indonesia … Menurut Anda semua sebenarnya apa seh syarat yang seharusnya dimiliki seseorang untuk presiden? Yup ... mungkin sebagian dari kita menganggap seorang presiden itu harus berwibawa, adil, memiliki pengetahuan yg luas, visi dan misi yg jelas, dll masih banyak lagi ...

Tapi ketika kita melihat kondisi negara kita sendiri ... Apa yg tadi disebutkan diatas bukanlah syarat yg terutama. Percaya atau tidak ... Syarat utama untuk menjadi seorang presiden di Indonesia adalah MUSLIM ... Bukan bermaksud SARA ... Tapi inilah kenyataan yang harus di hadapi ... Hal ini bisa g simpulkan ketika g menonton acara DEBAT di TV ONE dengan topik bisa ato tidak presiden non-muslim di Indonesia ... ternyata setelah g liat2 ternyata tanggapan dari temen2 muslim sangat menggelikan ... berbagai macam alasan yg tidak rasional di luncurkan ... mengapa tidak yg di ajak berdebat adalah orang2 yg tidak punya otak ... yaitu dari suatu ormas garis keras Islam ... Sudah dapat dibayangkan bagaimana jadinya debat tersebut ... Di tambah lagi teriakan2 gak penting ...

Boleh kita bilang dan sudah kita ketahui bahwa sejak dulu sampe sekarang Indonesia menganut paham Bhineka Tunggal Ika ... Tapi dalam implementasinya ... Masyarakat minoritas di Indonesia masih di kotak2an dalam agama ... Masyarakat minoritas hanya mempunyai ruang gerak terbatas untuk berekspresi ... Inikah namanya hidup berdemokrasi ... Indonesia sudah kehilangan ciri khas kebangsaanya yg berazaskan Pancasila ... Emang bener mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim dan yang terbesar di dunia ... Tapi ini bukan berarti Indonesia merupakan negara muslim ... Jadi mau tidak mau hak setiap warga negara baik mayoritas dan minoritas adalah sama tanpa perbedaan ... So ... Mengapa mereka berani menolak ketika ditanyai pendapat jika seorang non-muslim menjadi presiden?

Yup ... Orang Muslim mengangap Non-Muslim sebagai orang yang kafir .... Kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada non muslim atau kepada muslim yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur) ... Setelah g pikir2 apakah segitunya masyarakat non-muslim di mata orang muslim ... apakah pantas orang yg beragama menggunakan kalimat seperti itu ... belum lagi mereka memakai ayat2 kepercayaan mereka sebagai dalil untuk mendukung usaha mereka seperti ayat ini dari

Al-Quran Surat Al maidah ayat 51 yang yang berarti

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

So ... Pemimpin non-muslim ... Haram hukumnya bagi masyarakat Muslim ... wtf ...

Sungguh sangat mengecewakan ... karena jikalau Indonesia masih seperti ini masih pilih2 tokoh berdasarkan agamanya, bukan prestasi dan bobot orang itu, mana bisa maju negaranya? ... Yang kita ketahui adalah bahwa Agama itu kan ada untuk pribadi kita masing2 kan? hubungan personal antara kita pribadi dengan Tuhan. Bukan hubungan pribadi dengan masyarakat / tata hukum negara. Kalau tata hukum negara itu adalah Undang-Undang. So, kalau presidennya non-muslim / muslim mestinya sih ga perlu dipermasalahkan, yang penting adalah kompetensinya dalam memimpin negara.. Karena dilihat dari logika manapun juga, KAGAK ADA HUBUNGANNYA ANTARA AGAMA DENGAN KEMAMPUAN MEMIMPIN KARENA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM, BUKAN NEGARA ISLAM. Satu lagi yang harus ditekankan adalah Indonesia menganut azas Pancasila bukan Syariah Islam ... Jadi setelah saya liat2 ... Indonesia belum sepenuhnya merdeka ... karena masih ada tekanan kepada masyarakat minoritas oleh mayoritas ... NO SARA ... NO OFFENSE ...